Kamis, 30 Oktober 2014


EKOLOGI


“ Ekologi Sungai Banjaran di Purwokerto “

1.     Pengertian


Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = tempat tinggal dan Logos = ilmu. Jadi, dapat kita definisikan bahwa pengertian dari Ekologi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar makhluk hidup dengan ekosistemnya masing - masing. Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.



2.     Organisasi


Ekologi dikaitkan hanya dengan 6 (enam) level organisasi, yaitu: organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem (ecology system), sosio-ekosistem dan ekosfer atau biosfer.

a)      Organisme (individu) adalah  Kesatuan genetik yang sama.

b)   Populasi adalah kelompok individu yang sejenis, yang dapat mengadakan interbreeding dan menempati area tertentu, pada waktu tertentu.

c)    Komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri atas sejumlah jenis yang berbeda, yang secara bersama-sama menempati habitat atau area yang sama, dan terjadi interaksi melalui hubungan trofik dan spatial.

d)    Ekosistem adalah komunitas alami yang berinteraksi satu sama lain, dengan faktor fisik dan kemis seperti energi matahari, temperatur udara, angin, kelembaban udara, air, tanah, dan sebagainya. Ekosistem juga didefinisikan sebagai unit fungsional yang meliputi komponen biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia) dan komponen abiotik (lingkungan fisiko-kemis) dari area spesifik. Oleh karena itu, untuk menyebutkan suatu ekosistem harus disebutkan juga area spesifiknya.

e)  Sosio-Ekosistem adalah  lingkungan masyarakat; tingkat organisasi yang lebih tinggi dalam ekosistem.

f)  Ekosfer/biosfer adalah bagian bumi tempat semua organisme hidup berada dan berinteraksi; atau bagian bumi dan atmosfer yang dapat menunjang kehidupan organisme. Ekosfer terdiri atas: atmosfer (udara), hidrosfer (perairan/ lautan), dan litosfer (daratan/ tanah).



3.     Bagian – bagian Ekologi


Batas wilayah kerja ekologi sangat luas, oleh sebab itu ada bagian-bagian ekologi yang  mengkhususkan perhatiannya kepada bagian-bagian tertentu yaitu:

a.    Tingkat organisasi individu-individu dinamakan Autoekologi

b.   Tingkat organisasi populasi dinamakan Demoekologi

c.    Tingkat organisasi bionose (komunitas) dinamakan Synoekologi

d.   Tingkat organisasi ekosistem disebut Ekologi Murni

e. Tingkat organisasi lingkungan masyarakat dan biosfir dinamakan Man and Bioshere Ecology



Ekologi murni mencurahkan perhatiannya pada fungsi ekosistem atau proses pengaliran energi dan materi dalam ekosistem. Bagian ekologi yang mempelajari fungsi dari ekosistem lazim disebut dengan Produksiekologi. Struktur dari ekosistem dinamakan Strukturekologi. Selain itu juga ekologi murni mempelajari proses hubungan timbale  balik antara komponen abiotik dan komponen biotik yang berada dalam ekosistem. Perhatian cabang-cabang ekologi dapat juga ditujukan kepada jenis medium kehidupan yaitu:

a.       Ekosistem Lautan (marine ekosistem)

b.      Ekosistem Perairan Tawar (ekosistem limnis)

c.       Ekosistem Tanah Basah (ekosistem semiterrestris)

d.      Ekosistem Tanah Kering (gembur) (ekosistem terrestris)

e.       Ekosistem daerah Kota Perindustrian (struktur-struktur manusia)

Tiap-tiap cabang ekosistem tersebut lebih lanjut dapat dibagi menjadi makro ekosistem misalnya hutan, padang rumput, dan lain-lain. Selanjutnya makro ekosistem dapat dibagi lagi menjadi meso-ekosistem, misalnya hutan dibagi menjadi hutan tropis, hutan sub-tropis. Meso-ekosistem masih dapat dibagi lagi menjadi mikro-ekosistem, misalnya hutan kayu jati, dan sebagainya. Mikro ekosistem adakalanya masih dapat terdiri atas nano-ekosistem, misalnya suatu kebun tanaman pisang yang terdiri dari kelompok - kelompok tanaman pisang jenis pisang ambon, pisang raja, pisang emas.



4.     Kesimpulan


Jadi, menurut saya Ekologi mengajarkan tentang seberapa penting kita saling membantu antar sesama makhluk hidup, tidak hanya manusia tetapi hewan dan tumbuhan juga tak luput dari bantuan kita. Kita juga diajarkan oleh Ekologi itu sendiri bahwa menjaga ekosistem dibumi ini sangat wajib. Bayangkan jika ekosistem dibumi ini sudah tidak stabil lagi, mungkin makhluk hidup disekitar kita akan merasakan dampak yang sangat – sangat tidak menyenangkan.Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menjaga, merawat dan mengawasi keadaan alam disekitar kita agar ekosistemnya tetap terjaga sampai kapan-pun.



Referensi:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar