EKOLOGI
“ Ekologi Sungai
Banjaran di Purwokerto “
1. Pengertian
Istilah
Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani,
yaitu: Oikos = tempat tinggal dan Logos = ilmu. Jadi, dapat kita definisikan
bahwa pengertian dari Ekologi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antar makhluk hidup dengan ekosistemnya masing - masing. Fungsi
ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan
antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan
cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang
ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan
faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan,
dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
2. Organisasi
Ekologi dikaitkan
hanya dengan 6 (enam) level organisasi, yaitu: organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem (ecology system),
sosio-ekosistem dan ekosfer atau biosfer.
a) Organisme (individu)
adalah Kesatuan
genetik yang sama.
b) Populasi adalah kelompok individu yang sejenis, yang
dapat mengadakan interbreeding dan menempati area tertentu, pada waktu tertentu.
c) Komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri atas
sejumlah jenis yang berbeda, yang secara bersama-sama menempati habitat atau
area yang sama, dan terjadi interaksi melalui hubungan trofik dan spatial.
d) Ekosistem adalah komunitas alami yang berinteraksi
satu sama lain, dengan faktor fisik dan kemis seperti energi matahari,
temperatur udara, angin, kelembaban udara, air, tanah, dan sebagainya.
Ekosistem juga didefinisikan sebagai unit fungsional yang meliputi komponen
biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia) dan komponen abiotik (lingkungan
fisiko-kemis) dari area spesifik. Oleh karena itu, untuk menyebutkan suatu
ekosistem harus disebutkan juga area spesifiknya.
e) Sosio-Ekosistem adalah lingkungan
masyarakat; tingkat organisasi yang lebih tinggi dalam ekosistem.
f) Ekosfer/biosfer adalah bagian bumi tempat semua
organisme hidup berada dan berinteraksi; atau bagian bumi dan atmosfer yang
dapat menunjang kehidupan organisme. Ekosfer terdiri atas: atmosfer (udara),
hidrosfer (perairan/ lautan), dan litosfer (daratan/ tanah).
3.
Bagian – bagian Ekologi
Batas
wilayah kerja ekologi sangat luas, oleh sebab itu ada bagian-bagian ekologi
yang mengkhususkan perhatiannya kepada
bagian-bagian tertentu yaitu:
a. Tingkat organisasi individu-individu dinamakan Autoekologi
b. Tingkat organisasi populasi dinamakan Demoekologi
c. Tingkat organisasi bionose (komunitas) dinamakan Synoekologi
d. Tingkat organisasi ekosistem disebut Ekologi Murni
e. Tingkat organisasi lingkungan masyarakat dan biosfir
dinamakan Man and Bioshere Ecology
Ekologi murni mencurahkan perhatiannya pada fungsi
ekosistem atau proses pengaliran energi dan materi dalam ekosistem. Bagian
ekologi yang mempelajari fungsi dari ekosistem lazim disebut dengan Produksiekologi. Struktur dari ekosistem
dinamakan Strukturekologi. Selain itu
juga ekologi murni mempelajari proses hubungan timbale balik antara komponen abiotik dan komponen
biotik yang berada dalam ekosistem. Perhatian cabang-cabang ekologi dapat juga
ditujukan kepada jenis medium kehidupan yaitu:
a. Ekosistem Lautan (marine ekosistem)
b. Ekosistem Perairan Tawar (ekosistem limnis)
c. Ekosistem Tanah Basah (ekosistem semiterrestris)
d. Ekosistem Tanah Kering (gembur) (ekosistem terrestris)
e. Ekosistem daerah Kota Perindustrian (struktur-struktur
manusia)
Tiap-tiap cabang ekosistem tersebut lebih lanjut dapat
dibagi menjadi makro ekosistem
misalnya hutan, padang rumput, dan lain-lain. Selanjutnya makro ekosistem dapat
dibagi lagi menjadi meso-ekosistem,
misalnya hutan dibagi menjadi hutan tropis, hutan sub-tropis. Meso-ekosistem
masih dapat dibagi lagi menjadi mikro-ekosistem,
misalnya hutan kayu jati, dan sebagainya. Mikro ekosistem adakalanya masih
dapat terdiri atas nano-ekosistem,
misalnya suatu kebun tanaman pisang yang terdiri dari kelompok - kelompok
tanaman pisang jenis pisang ambon, pisang raja, pisang emas.
4.
Kesimpulan
Jadi, menurut saya Ekologi mengajarkan tentang
seberapa penting kita saling membantu antar sesama makhluk hidup, tidak hanya
manusia tetapi hewan dan tumbuhan juga tak luput dari bantuan kita. Kita juga
diajarkan oleh Ekologi itu sendiri bahwa menjaga ekosistem dibumi ini sangat
wajib. Bayangkan jika ekosistem dibumi ini sudah tidak stabil lagi, mungkin
makhluk hidup disekitar kita akan merasakan dampak yang sangat – sangat tidak
menyenangkan.Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menjaga, merawat dan mengawasi
keadaan alam disekitar kita agar ekosistemnya tetap terjaga sampai kapan-pun.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar